Sayabaru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Saya bersyukur tinggal di daerah yang memiliki hasil pertanian yang melimpah. Di daerah Papua, mereka biasa memakan umbi-umbian, Din. Hal itu terjadi karena di sana mereka tidak menanam padi seperti masyarakat di Pulau Jawa. Jakarta - Ungkapan 'kamu adalah apa yang kamu makan' sepertinya memang tepat untuk menggambarkan permasalahan kesehatan yang terjadi saat ini. Makanan bisa menjadi kunci untuk membuat tubuh tetap sehat sekaligus kunci untuk membuat tubuh jatuh 'kamu adalah apa yang kamu makan' bukan berarti bahwa orang akan menjadi ayam ketika makan ayam. Ungkapan sebenarnya adalah apa yang Anda makan akan tergambar dalam kesehatan tubuh Anda. Ungkapan ini menekankan bahwa orang harus benar-benar memperhatikan apa yang ia masukkan ke dalam yang orang masukkan ke dalam tubuh sangatlah mempengaruhi kesehatan dan kehidupannya. Kandungan gizi dari makanan yang masuk ke tubuh sangat menentukan komposisi membran sel, sumsum tulang, darah dan hormon. Orang kehilangan sekitar 300 miliar sel setiap hari hingga usia tua dan sel-sel tersebut harus diganti. Makanan merupakan sumber utama yang dapat menggantikan sel-sel tubuh yang hilang setiap harinya. Tubuh seseorang secara harfiah dihasilkan dari makanan yang ia tahun 1993, daftar penyebab utama kematian di dunia, khususnya negara besar seperti Amerika Serikat adalah penyakit jantung, kanker dan stroke. Namun pada tahun itu Michael J. McGinnis MD dan William Foege MD, mengubah paradigma tersebut dengan menerbitkan laporan tentang penyakit dalam Journal of American Medical ilmuwan tersebut menyimpulkan bahwa lebih dari separuh kematian tahunan di Amerika Serikat sekitar 1 juta orang adalah kematian prematur dini yang sebenarnya bisa ditunda dengan mengubah pola makan dan gaya prematur di usia dini bisa dicegah dengan memodifikasi pola makan dan gaya hidup seperti tidak merokok, atur pola makan sehat, olahraga, tidak mengonsumsi alkohol, tidak menggunakan narkoba dan berperilaku seksual yang aman."Kebiasaan makan tak sehat, merokok, dan tak olahraga menyebabkan kematian prematur di AS pada tahun 1990," jelas Michael J. McGinnis, MD, seperti dilansir dari MSNBC, Kamis 14/10/2010.Di tahun 2004, sekelompok ilmuwan di Center for Disease Control and Prevention CDC juga telah mengkaji masalah ini dan mencapai kesimpulan yang sama. Makanan yang tidak sehat juga menambah risiko kematian prematur, yaitu karena obesitas kegemukan dan yang sehat adalah makanan mengandung cukup gizi, cukup nutrisi, cukup kalori, bebas dari zat aditif seperti pewarna, perasa, pemanis, zat pengawet dan hormon akan menjadi tidak sehat bila telah bersinggungan dengan penambahan bahan kimia, gula, garam, minyak berbahaya dan kalori yang tidak makanan yang baik dan sehat dapat memperbaiki kesehatan gen tubuh dan juga mengurangi risiko penyakit kronis hingga 80 kondisi tubuh sangat dipengaruhi oleh makanan yang masuk baik makanan yang sehat maupun yang tidak sehat. Tubuh perlu menggantikan miliaran sel setiap hari dan makanan yang dikonsumsi adalah sumber utama untuk menggantikan sel-sel tersebut. mer/ir Belakangan, saya baru menyadari bahwa daging yang kita makan berasal dari hewan yang sengaja diternakkan. Mereka dikurung sepanjang hidup mereka. Kandang mereka hanya dibuka pada hari mereka akan dijagal. Setelah menyadari hal ini, saya merasa heran bagaimana dahulu saya bisa mendukung hal seperti ini dan mengonsumsi daging bertahun-tahun. Lebih dari enam dekade di depan kamera, Pat Robertson membawa kepekaan Pentakosta dan politik konservatifnya ke dalam jutaan ruang tamu sebagai pelopor televisi Kristen dan pemimpin Christian Coalition. Penyiar yang blak-blakan itu wafat pada hari Kamis di usia 93 tahun, di Virginia Beach, tempat didirikannya Christian Broadcasting Network CBN dan Regent University. Robertson mengundurkan diri sebagai pembawa acara program unggulan CBN, yaitu The Club 700, pada tahun 2021 di usia 91, meskipun ia terus tampil dalam segmen Tanya Jawab bulanan. Selama karir pertelevisiannya, mantan calon presiden dari Partai Republik ini telah mewawancarai lima presiden AS dan puluhan pemimpin global; mendoakan jutaan pemirsa; memberikan prediksi politik; dan menimbulkan kontroversi dengan komentar spontannya yang menggambarkan bencana seperti angin topan, gempa bumi, dan serangan 9/11 sebagai penghakiman Tuhan. Meskipun pernyataan-pernyataannya yang kontroversial menarik banyak perhatian di tahun-tahun terakhirnya, Robertson juga merupakan salah satu tokoh Injili yang paling berpengaruh di abad ke-20, dengan semangat kewirausahaan dan kemauan untuk melakukan apa pun yang menurutnya adalah kehendak Tuhan. “Robertson telah membentuk tiga perkembangan utama dalam agama pembaruan karismatik, TV Kristen, dan politik Injili,” tulis CT dalam profil Robertson pada tahun 1996. “Bersama-sama, tiga perkembangan ini membantu mengubah gerakan Injili dari sebuah kelompok kecil yang bertahan menjadi sebuah kekuatan utama dalam kekristenan di Amerika.” Sebelum CBN menjadi kekuatan pembangkit penyiaran seperti sekarang ini—dengan anggaran tahunan sebesar $300 juta dan jangkauan di 174 negara—ini adalah sebuah stasiun televisi Virginia yang sudah tidak beroperasi dan sebuah panggilan dari Tuhan. Tidak ada model TV Kristen yang sukses ketika Robertson membeli sebuah fasilitas rusak di Portsmouth, Virginia, dan meluncurkan WYAH-TV dinamai Yahweh pada tahun 1961, yang menayangkan tiga jam program acara setiap malam dari satu kamera hitam-putih. Tahun-tahun awal itu melelahkan, memusingkan, dan serampangan, tetapi bagi pengusaha Pentakosta ini, stasiun televisi itu terasa seperti sebuah mukjizat. Telethon pertama dari CBN meluncurkan The 700 Club pada tahun 1963, yang merekrut 700 pemirsa agar menyumbangkan $10 per bulan untuk menutupi biaya stasiun televisi tersebut; tiga tahun kemudian, muncullah sebuah acara yang memakai nama membuat stasiun TV itu terus berkembang dengan lebih banyak penggalangan dana, lebih banyak talenta—penginjil Jim dan Tammy Bakker bergabung di tahun 65—dan dengan teknologi baru. Kemudian disusul oleh Praise the Lord PTL Network dan Trinity Broadcasting Network. Robertson menjadi salah satu tokoh eksekutif TV pertama yang berinvestasi pada satelit, yang memungkinkan CBN menyiarkan telethon tahunannya di 18 kota dan meluncurkan jaringan kabel 24 jam pada tahun 1977. Dalam satu dekade, CBN hadir di 9 juta rumah. Sebagaimana yang dilaporkan CT pada tahun 1982, “CBN mulai mengganti mimbar dan Alkitab King James dengan sofa bergaya Johnny Carson dan bahasa opera sabun sehari-hari. Acara utama yang dibawakannya, The 700 Club, memakai format majalah yang ceria, lengkap dengan spot berita dari Washington, Program-program lain menyerupai jajaran TV Guide yang sudah dikenal, dengan opera sabun berkualitas tinggi, berita dan obrolan pagi hari, miniseri tentang pornografi, analisis Wall Street, dan hiburan untuk anak-anak. Sementara Robertson merasa nyaman berada di lokasi syuting CBN, berbicara tentang doa dan politik dengan bakat karismatik, ia telah menjadi orang yang berbeda dari saat ia tumbuh dewasa sebagai seorang Kristen dari kalangan Baptis Selatan di Lexington, Virginia, yang gelisah dan sebagian besar hidupnya tidak tertarik pada iman penginjilan. Robertson lahir dengan nama lengkap Marion Gordon Robertson pada tahun 1930. Ia dijuluki “Pat” karena pipinya tembem dan sering ditepuk-tepuk oleh kakaknya. Ayahnya, A. Willis Robertson adalah seorang senator AS, dan Pat Robertson menikmati pendidikan elite di Washington University, Lee University serta Yale Law School. Ia bertugas selama dua tahun dalam Perang Korea. Setelah gagal dalam ujian pengacara dan berhenti dari pekerjaan bisnis di New York, ia memutuskan untuk menjadi seorang rohaniwan, sebuah keputusan yang membingungkan ibunya yang sangat taat beribadah di kampung halamannya di Virginia. Ibunya memperkenalkan Robertson dengan seorang misionaris Belanda bernama Cornelius Vanderbreggen. Robertson pun pergi makan malam dengan Vanderbreggen di Philadelphia dan merasa canggung ketika Vanderbreggen membagikan traktat Injil kepada pelayan restoran dan membaca Alkitab di meja. Namun secara diam-diam, Robertson telah mempelajari Alkitab dan mulai merasakan Tuhan berbicara kepadanya melalui hal itu. Ia pun membuat pengakuan iman kepada Vanderbreggen yang kemudian dilihat oleh Robertson sebagai pertobatannya sendiri “dari seseorang yang suka berganti-ganti pasangan menjadi orang kudus.” Pada saat itu, katanya, dia beralih dari pendakian religius akan keberadaan Tuhan menuju hubungan yang menyelamatkan dengan Bapa mengejutkan istrinya, Dede, dengan semangat pertobatannya—ia membuang minuman scotch yang mahal ke saluran pembuangan, meninggalkan istrinya yang sedang hamil anak kedua mereka saat dia menghadiri konferensi InterVarsity selama sebulan, dan akhirnya menjual furnitur mereka serta memindahkan keluarganya yang beranggotakan lima orang ke dalam satu setengah kamar di sebuah apartemen bersama di Brooklyn. Ini ia lakukan karena terinspirasi dari Lukas 1233 “Juallah segala milikmu dan berikanlah sedekah!” Pekerjaan pertamanya dalam pelayanan adalah di Bayside Community Church, Long Island. Pada usia 20 tahunan akhir, Robertson masuk ke Biblical Seminary di Manhattan, bergabung dengan sekelompok orang percaya yang berdoa, berpuasa, dan mengabdikan diri mereka dengan setia untuk mencari Tuhan sambil melayani di antara orang-orang miskin. Ia mengikuti retret doa dengan teman-teman sekelasnya, termasuk Eugene Peterson. Robertson dan kelompok “Prajurit Kristen” berkhotbah di sudut-sudut jalan ketika Billy Graham datang ke kota itu pada tahun 1957. Mereka bertemu dengan editor Guideposts, Ruth Stafford Peale, dan berdoa dalam bahasa roh demi kebangunan rohani, yang mengilhami dua buku penting dari pembaruan karismatik, They Speak with Other Tongues dan The Cross and the Switchblade. “Saya sekarang telah masuk ke dalam kitab Kisah Para Rasul dan tidak lagi menjadi penonton, melainkan menjadi seorang peserta aktif dalam karya-karya Tuhan yang membuat mukjizat,” kata Robertson. Robertson meninggalkan New York ke kampung halamannya di Virginia setelah lulus pada tahun 1959. Ketika di Lexington, dia berkesempatan untuk berkhotbah di radio selama 15 menit dan mengetahui bahwa ada sebuah stasiun TV yang akan dijual dalam jarak lima jam perjalanan jauhnya di Portsmouth. Ketika keluarganya pindah, ia bahkan tidak memiliki pesawat TV, “hanya $70 dan sebuah visi untuk mendirikan jaringan televisi Kristen pertama di Amerika Serikat,” demikian tertulis dalam biografinya. Dia berkhotbah di gereja-gereja lokal untuk bertahan hidup sebelum jaringan televisi itu berjalan; beberapa orang memberinya honor $5, dan ada juga yang membayarnya dengan sekantong kedelai seberat 70 dari usaha Robertson mengikuti pola ini, di mana dia mendengar panggilan dari Tuhan dan meluncurkan sebuah proyek sebagai tanggapannya. “Saya ingin menjadi bagian dari rencana Tuhan, dan rencana-Nya adalah demi penginjilan dunia dan membawa jutaan orang ke dalam kerajaan-Nya, dan Dia mengizinkan saya menjadi bagian dari rencana tersebut,” kata Robertson. Ia berkata bahwa Tuhan berbicara kepadanya saat makan siang dengan setengah buah melon jingga dan keju untuk membangun sebuah sekolah bagi kemuliaan-Nya, dan pada tahun 1977 ia membeli 70 hektar lahan di Pantai Virginia untuk CBN University, yang kemudian menjadi Regent University. Tujuh puluh tujuh mahasiswa mendaftarkan pada tahun pertamanya. Tahun berikutnya saat Natal, ia berkata bahwa Tuhan berbicara kepadanya untuk “mewartakan pesan keselamatan yang sederhana” karena Dia akan mengirimkan Roh-Nya ke seluruh dunia dan jutaan orang akan menanggapi-Nya. Dia meluncurkan apa yang kemudian menjadi CBN International. Saat ini, 90 persen pemirsa jaringan tersebut berasal dari luar AS. Membaca janji berkat dalam Yesaya 58 telah menuntunnya untuk mendirikan Operation Blessing, sebuah badan amal kemanusiaan yang didirikan pada tahun 1978; pelayanan ini telah membantu orang-orang di 90 negara dan wilayah. Karena panggilan Tuhan jugalah, Robertson memasuki arena politik. Dia kembali ke rumah mewah Bedford-Stuyvesant, yang pernah ia tempati di New York, untuk mengumumkan pencalonannya sebagai presiden pada tahun 1987. Bahkan sebelum pencalonannya, para pemirsa Kristen telah mengenali minat Robertson dalam politik, sebagian orang menanggapi dengan kegembiraan dan sebagian lagi dengan kehati-hatian. Dia bergurau bahwa Senat, tempat ayahnya menjabat selama puluhan tahun sebagai seseorang dari Partai Demokrat selatan yang konservatif, akan turun jabatan, tetapi kepresidenan akan menjadi “langkah lateral” dari jabatannya di CBN. Christianity Today menulis tentang desas-desus awal seputar ambisi kepresidenan Robertson di tahun 85 Ia sangat tertarik untuk mendidik orang-orang Kristen tentang urusan publik dan membangkitkan antusiasme mereka agar terlibat dalam politik. Ia percaya bahwa Amerika sedang menghadapi persimpangan jalan di mana nilai-nilai keluarga dan iman kepada Tuhan bisa kalah oleh statisme dan hedonisme. Mencalonkan diri untuk menjadi presiden tidak menjamin Robertson bisa menduduki Gedung Putih, tetapi hampir pasti hal itu berarti bahwa para calon presiden pada tahun 1988 tidak akan dapat mengabaikan isu-isu moral yang penting bagi umat awal tahun 80-an, Robertson mulai mendedikasikan setengah jam pertama dari acara The 700 Club untuk urusan publik, karena ia semakin mengkhawatirkan sekularisme dan ancaman terhadap kebebasan beragama, seperti pelarangan berdoa di sekolah-sekolah. Dia memandang pergeseran konten acara itu sebagai tanggapan terhadap pemerintah yang melampaui batas. “Bukan berarti kita masuk ke politik,” katanya. “Merekalah yang telah masuk ke dalam agama.” Robertson mengatakan bahwa ia memandang jabatan kepresidenan sebagai cara untuk melanjutkan panggilannya dalam melayani. Meskipun menempati posisi kedua dalam kaukus awal di Iowa, ia kalah pada Super Tuesday dan mengundurkan diri, serta mendukung George Bush. Setelah pemilihan, ia menulis dalam The Plan bahwa ia melihat tujuan yang lebih dalam dari kegagalannya menuju Gedung Putih. “Mungkinkah alasan pencalonan saya telah terpenuhi dengan diaktifkannya puluhan ribu orang Kristen Injili ke dalam pemerintahan?” kata Robertson. “Untuk pertama kalinya dalam sejarah, orang-orang Kristen yang patriotik dan pro-keluarga mempelajari teknik-teknik sederhana dalam pengorganisasian partai yang efektif dan kampanye yang sukses. Kehadiran mereka sebagai kekuatan aktif dalam politik Amerika pada akhirnya dapat menghasilkan setidaknya satu dari partai-partai politik utama di Amerika yang memiliki pandangan kristiani yang mendalam pada platform dan struktur partainya.” Ia membangun momentum tersebut dengan meluncurkan Christian Coalition, yang mengumpulkan para pemilih dari kalangan Injili dan mendistribusikan panduan pemungutan suara ke gereja-gereja mulai tahun 1989. Tahun berikutnya, ia juga mendirikan firma hukum “pro-keluarga, pro-kebebasan, dan pro-kehidupan,” yaitu American Center for Law and Justice ACLJ. Sebagai bagian dari gerakan Hak Beragama yang lebih besar, koalisi ini melihat beberapa orang Injili konservatif setuju dengan posisi konservatifnya, tetapi tetap segan untuk menyatakan sikap Kristen terhadap isu-isu yang tidak memiliki mandat alkitabiah yang jelas. Organisasi ini juga berjuang selama satu dekade dengan pemerintah federal atas panduan non-partisannya dan akhirnya kehilangan status bebas yang melihat dirinya sebagai seorang Injili dengan karunia karismatik dan pandangan ekumenis, pernah berkata, “sejauh menyangkut keagungan ibadah, saya seorang Episkopal; sejauh soal kepercayaan pada kedaulatan Allah, saya seorang Presbiterian; dalam hal kekudusan, saya seorang Methodist 
 dalam hal imamat orang percaya dan baptisan, saya seorang Baptis; dalam hal baptisan Roh Kudus, saya adalah seorang Pentakosta, jadi saya memiliki sedikit bagian dari semuanya itu.” Sesama rekan Kristennya sering menantang atau mencibir beberapa pernyataan yang disampaikan Robertson selama bertahun-tahun, ketika ia mengomentari peristiwa-peristiwa terkini dan menjawab pertanyaan pemirsa. Ia menyerukan agar AS membunuh presiden Venezuela, Hugo Chavez. Dia membela orang yang menceraikan seorang istri pengidap Alzheimer. Dia meramalkan kemenangan Donald Trump dan tidak menerima kekalahan Trump di tahun 2020 sampai seminggu setelah Joe Biden dinyatakan sebagai pemenang. Entah kita suka atau tidak suka dengan Robertson, jangkauannya sulit untuk diabaikan. Program acara The 700 Club ditayangkan di 97 persen pasar pertelevisian di AS dan merupakan salah satu acara terlama dalam sejarah. Pada situs webnya, Robertson telah mencantumkan “memulai perusahaan/transaksi keuangan” sebagai salah satu hobinya, dan kesuksesannya di bidang itu telah melampaui kesuksesannya di CBN. Ia mendirikan International Family Entertainment Inc., perusahaan induk dari Family Channel, yang dijual pada tahun 1997 seharga $1,9 miliar. Mengimbangi kesuksesan finansial dan panggilannya, Robertson berkata, “Saya menyadari bahwa Tuhan tidak ingin saya menjadi investor miliarder. Dia menginginkan saya sebagai seorang hamba yang rendah hati, yang bergantung pada-Nya dan bersedia melangkah di jalan-Nya.” Istri Robertson, Dede, meninggal di 2022 pada usia 67 tahun. Robertson meninggalkan dua putra, dua putri, 14 cucu, dan 23 cicit. Putranya, Gordon Robertson, adalah CEO CBN dan pembawa acara serta produser eksekutif The 700 Club. Diterjemahkan oleh Maria Fennita S. Untuk diberi tahu tentang terjemahan baru dalam Bahasa Indonesia, ikuti kami melalui email, Facebook, Twitter, atau Instagram. Current Issue [ This article is also available in English, español, PortuguĂȘs, Français, руссĐșĐžĐč, and ĐŁĐșŃ€Đ°Ń—ĐœŃŃŒĐșа. See all of our Indonesian Bahasa Indonesia coverage. ] SayaTidak Malu Jadi Anak Petani, Justru Bangga. Petani merupakan profesi yang muliam namun belum banyak yang menyadarinya. Kita makan nasi, sayur-sayuran, buah-buahan, atau menikmati kopi adalah hasil dari para petani. Itu baru sebagian yang dihasilkan oleh petani, masih banyak lagi hasil pertanian yang tentu saja dibutuhkan oleh masyarakat ï»żBerbicara soal makanan dari seluruh penjuru dunia, memang menarik. Makanan seperti hamburger, kentang goreng, spageti, pizza dan masih banyak lainnya bahkan sangat tahukah kamu jika beberapa makanan yang selama ini kamu pikir mereka berasal dari suatu negara, nyatanya bukan berasal dari negara tersebut. Sebut saja croissant baca kwa-sohn, ketika mendengar nama croissant yang pertama kali muncul di benak kamu adalah pastry asal kamu berpikir demikian maka bisa jadi selama ini kamu salah mengerti. Nah, berikut adalah daftar makanan yang orang sering salah mengira negara Croissant ostshemBanyak orang berpikir pasty satu ini berasal dari Perancis, apalagi cara pengucapannya yang sangat kental dengan aksen Prancis. Meski namanya sangat Prancis, tapi tahukah kamu sebenarnya croissant berasal dari berbagai sumber, roti ini terinspirasi dari kipferl Austria yaitu roti yang menggunakan banyak mentega dan berbentuk bulan sabit. Dilansir dari Baker Maison, August Zang, seorang perwira artileri pasukan Austria mendirikan toko roti Viennese Bakery, yang kemudian terkenal dengan roti sejenis kipferl yang terlihat lebih “crunchy” namun memiliki tekstur lembut di bagian French LukacMasih mengenai makanan yang kamu pikir selama ini mereka berasal dari Perancis, French fries atau kentang goreng. Apakah kamu berpikir bahwa French fries benar-benar berasal dari French? Jika benar begitu maka kamu selama ini salah dari Culture Trip, para pakar sejarah mengklaim makanan ini berasal dari Belgia, sebuah negara yang lebih kecil di utara Prancis. Penduduk desa di Belgia mengalami kesulitan mengolah kentang saat musim dingin tiba, itulah kenapa mereka menggunakan metode begitu orang Prancis tetap mengaku jika mereka mengolah kentang dengan cara tersebut sebelum orang-orang Belgia. Meski masih Perancis dan Belgia berdebat soal darimana kentang goreng berasal, satu hal yang pasti adalah makanan ini sangat lezat!3. BoltnevaHamburger memang populer sebagai makanan cepat saji asal Amerika, sebut saja McDonald’s adalah salah satu dari sekian banyak restoran cepat saji yang turut mempopulerkan hamburger ke seluruh dunia. Namun hamburger sendiri sebenarnya bukanlah dari negara Paman Sam ini, makanan ini berasal dari Hamburg, salah satu kota di penduduk asal Hamburg terinspirasi dari cara bangsa nomaden Tartar dalam mengkonsumsi daging. Mereka konsumsi daging cincang dengan perasan jeruk, karena orang Eropa menolak untuk makan makanan mentah, daging cincang tersebut kemudian politik pada abad ke-19 membuat banyak orang Jerman berimigrasi ke Amerika, dari merekalah resep daging cincang ini menyebar dan kemudian populer. Baca Juga Ternyata Ini 6 Fakta Makanan yang Bisa Mempercepatmu Pulih dari Cedera 4. Crab ragoon merupakan makanan olahan kepiting campuran-karena tidak benar-benar menggunakan 100% daging kepiting-yang dibungkus dengan semacam kulit pangsit, kemudian digoreng dan disajikan dengan saus krim ragoon sekilas memang terlihat seperti masakan China. Kamu mungkin akan benar-benar mencarinya di restoran China, tetapi sebenarnya ini adalah menu restoran dari Culture Trip, menu ini pertama kali diperkenalkan sebagai menu di sebuah restoran bernama Trader Vics di San Fransisco. Bagaimanapun juga ada yang menganggap makanan ini terinspirasi dari hidangan Saos klein2Saos tomat yang biasa kita gunakan sebagai bumbu untuk menyantap makanann ringannyatanya bukan berasal dari Amerika. Ketchup, bahasa Inggris dari saos tomat, berasal dari bahasa China Hokkien, kĂȘ-tsiap. Jauh sebelum menjadi bumbu favorit di Amerika, resep saos tomat asli tidak dibuat dari ketchup berisi ikan yang difermentasi serta bahan lain seperti jamur, tiram, kenari. Tekstur ketchup awalnya sangat cair tidak kental seperti sekarang, dan biasanya digunakan sebagai bumbu tambahan untuk kelima makanan tersebut masih banyak makanan yang banyak orang salah mengerti soal darimana sebenarnya mereka berasal. Meski begitu kesalahpahaman ini membuat kita menyadari bahwa kita benar-benar hidup sebagai warga dunia, dimana semuanya berpindah termasuk makanan. We really do live in a global food world, begitu kata Julie R. Thompson, penulis Baca Juga 5 Kuliner Khas Jawa Tengah yang Unik, Terjangkau, dan Rasanya Lezat IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Sayabaru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari. A. hubungan manusia dengan lingkungan alamnya B. hasil pertanian yang melimpah C. tinggal di daerah pertanian Ia tampan, pandai dan berasal dari keluarga terpandang. Namun ia sangat ekspresif dan emosional. Jika mendengar atau melihat sesuatu yang baik tidak berkenan di hatinya
Kita harus menyadari bahwa apa yang kita makan berasal dari
Diunduh dari : baru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari hubungan manusia dengan lingkungan alamnya. Saya bersyukur tinggal di daerah yang memiliki hasil pertanian yang melimpah. Di daerah Papua, mereka biasa memakan umbi-umbian, Din. Hal itu

Web server is down Error code 521 2023-06-16 130310 UTC What happened? The web server is not returning a connection. As a result, the web page is not displaying. What can I do? If you are a visitor of this website Please try again in a few minutes. If you are the owner of this website Contact your hosting provider letting them know your web server is not responding. Additional troubleshooting information. Cloudflare Ray ID 7d8340577abeb909 ‱ Your IP ‱ Performance & security by Cloudflare

Diamenguraikan di Twitter bahwa: Dari apa yang saya dengar/lihat dalam beberapa bulan terakhir, banyak vendor komponen #PC diam-diam melakukan PHK. Minggu ini adalah @ASUS, minggu lalu [email protected], dan saya juga pernah mendengar tentang yang lain sebelumnya. 19:02 · 30 Jul 2022·Aplikasi Web Twitter
Melakukan obrolan ringan dengan seseorang yang baru kita kenal adalah hal yang penting untuk dilakukan agar membuat kita lebih cepat akrab. Salah satu topik yang dapat kita angkat sebagai bahan pembicaraan dan untuk mengetahui latar belakang seseorang adalah tempat asalnya. Dalam bahasa Inggris, cara untuk bertanya dari mana seseorang berasal dapat dilakukan dengan beberapa frasa berikut. Frasa untuk menanyakan asal seseorang Where are you from originally? Dari manakah asalmu? Where do you come from? Dari manakah asalmu/Kamu datang dari mana? What’s your country of origin? Apa negara asalmu? What state are you from? Dari negara bagian manakah kamu? What is your hometown? Di mana kampung halamanmu? Where is your hometown? Di mana letak kampung halamanmu? Where were you born? Di mana kamu dilahirkan? Where did you grow up? Di mana kamu dibesarkan/Di mana kamu tumbuh? Where is your family from? Dari mana keluargamu berasal? What is your nationality? Apa kewarganegaraanmu/kebangsaanmu? What is your citizenship? Apa kewarganegaraanmu? Are you from around here? [implicit] Apakah kamu berasal dari sekitar sini? Where did you live before you moved here? Di mana kamu tinggal sebelum pindah ke sini? Yang paling umum digunakan untuk menanyakan dari mana seseorang berasal adalah “Where are you from?”. Namun, ada kalanya kita perlu berhati-hati ketika menanyakan itu secara langsung kepada seseorang sebab pertanyaan tersebut dapat menjurus ke arah rasisme; kecuali untuk keperluan pendataan. Dalam obrolan sehari-hari, khususnya dengan orang yang baru kita kenal, yang paling netral adalah dengan bertanya “Where is your family from?” atau dengan pertanyaan tersirat “Are you from around here?” Usahakan untuk tidak menanyakan asal seseorang karena penampilannya yang berbeda sebab sebagian besar orang sensitif akan hal itu; lain halnya jika kita menjadi penasaran sebab aksen atau logat bicara seseorang yang asing di telinga kita. Pertanyaan “What is your hometown?” merujuk pada kampung halaman yang lebih spesifik, misalnya Singapore, Malaysia atau Jakarta. Sedangkan “Where is your hometown?” mencakup jawaban yang lebih luas atau tidak rinci seperti nama benua atau negara bagian. Dan untuk menanyakan asal seseorang dalam konteks lain, contohnya adalah sebagai berikut. What school do you attend? Di mana kamu bersekolah/menempuh pendidikan? Which school do you go to? Di mana kamu bersekolah? Where do you go to school? Di mana kamu bersekolah? What company do you work for? Di mana kamu bekerja? Which company are you working for? Di perusahaan mana kamu bekerja? What company are you with? Dari perusahaan mana kamu berasal? Kata “school” merujuk pada segala tingkat pendidikan, dan umumnya tingkat universitas. Jika yang dimaksud adalah SMA, maka gunakan “high school” atau “secondary school” British; dan untuk SMP, yang dipakai yaitu “junior high school” atau “primary school”. Apabila kita tahu bahwa lawan bicara sudah menyelesaikan pendidikannya, maka auxiliary “do” diganti menjadi “did”, contohnya “Where did you go to school?” Untuk menanyakan asal instansi atau organisasi seseorang secara umum, kita juga bisa menggunakan frasa “Where are you from?” Agar lebih mengerti penggunaannya, silahkan simak dialog berikut. Percakapan tentang menanyakan asal seseorang Dialog I A Excuse me, is this Orchard Street? Permisi, apakah ini Orchard Street? B Yes, it is. Where do you come from? Ya. Dari mana kamu berasal? A I come from Malaysia. I’d like to shop here. Saya berasal dari Malaysia. Saya hendak berbelanja di sini Dialog II A Hello, I’m planning to take my nephew to this daycare. But, he can’t speak English. Halo, saya hendak membawa keponakan saya ke penitipan ini. Tapi, dia tidak bisa bahasa Inggris B Oh, where is he from? Oh, dari mana dia berasal? A He’s from Japan. Dia dari Jepang B That will be no problem, we communicate with babies that can only cry too. Our workers will take care of him. Itu tidak masalah, kami juga biasa berkomunikasi dengan bayi yang hanya bisa menangis saja. Karyawan kami akan menjaganya Dialog III A When I was younger, I used to eat rice every day. Ketika aku kecil, aku selalu makan nasi setiap hari B Where did you grow up? In Asia? Di mana kamu dibesarkan? Asia? A Yes, Indonesia exactly. Ya, tepatnya Indonesia B Can you live without rice now? Bisakah kamu hidup tanpa nasi sekarang? A My family had to live overseas when I was 17, we didn’t have rice for daily meal ever since. Keluargaku harus tinggal di luar negeri ketika aku berusia 17, kami tidak makan nasi setiap hari semenjak itu Dialog IV A Are you a college student? Apakah kamu seorang mahasiswa? B I just graduated last month. Saya baru lulus bulan lalu A Which school did you go to? Di mana kamu kuliah? B I went to LaSalle College. I studied Fashion Business. Saya kuliah di LaSalle College. Saya mempelajari Bisnis Fashion Dialog V A Hello, we have a meeting with Mr. Joseph Halo, kami ada jadwal rapat dengan Mr. Joseph B What company are you with? Dari perusahaan mana kalian berasal? A We are from Tsui Corporation. Kami dari Tsui Corporation B The meeting is in 15 minutes, please sign here. Rapatnya dimulai 15 menit lagi, mohon tanda tangan di sini terlebih dulu
Semuagratis di Bstation. Baru ketika saya dewasa saya menyadari bahwa apa yang dikatakan Wei Yan benar! | bilibili. Unggah. Bahasa: Bahasa Indonesia. Login. Suka Favorit Saya. Baru ketika saya dewasa saya menyadari bahwa apa yang dikatakan Wei Yan benar! Melaporkan. 61 Ditonton 20/06/2022

– Setiap hari kita dipaksa untuk bikin keputusan. Tapi keputusan yang paling sulit dibuat adalah memutuskan hari ini enaknya mau makan apa.“Mau makan apa nich??” bisa jadi adalah pertanyaan sederhana yang jawabannya lebih sulit dari soal-soal kalkulus. Loh serius! Saking susahnya, meskipun udah dipikirin dan direnungin lama-lama, seringkali kita masih aja nggak nemu jawabannya. Akhirnya–gara-garak capek mikir–kita malah lebih mutusin nggak jadi makan aja kalian pernah kayak gitu?Nyatanya, mutusin mau makan apa itu emang butuh lebih dari sekadar berpikir. Butuh perenungan dan pertimbangan yang benar-benar matang. Lha wong ketika harus mutusin mau makan apa, tiba-tiba aja di otak kita semua makanan terdengar enak. Tiba-tiba kita jadi pengin semuanya, padahal yang bisa kita makan ya cuman satu otak kita dipaksa buat ngebandingin semua makanan yang kita anggap enak. Iya semuanya! Kita dipaksa ngebandingin mana yang lebih baik di antara nasi padang, sate ayam, soto lamongan, bakso malang, bakmi jawa, sampai magelangan, hanya untuk memilih satu makanan dalam waktu yang relatif setelah menemukan makanan terbaik kita bisa langsung bikin keputusan? Ooo tidak semudah itu, Danu!Otak kita masih harus memikirkan apakah harga makanannya kemahalan apa nggak, belinya jauh apa nggak, ngantrinya lama apa nggak, tempatnya rame apa nggak, dan ada tukang parkirnya apa sinilah kita harus bersyukur kepada teknologi yang sedikit meringankan kerja otak kita. Yhaa, berkat keberadaan aplikasi online kita nggak perlu lagi mikirin jauh, ngantri, atau masalahnya, di tengah kemudahan yang diberikan teknologi ini, datang juga biaya tambahan yang cukup lumayan. Akhirnya seringkali kita menemukan diri kita suka perhitungan, lihat ongkir 11 rebu aja bawaannya pengin melipir sendiri. Lumayan cuy, 11 rebu bisa dapat nasi goreng baru mikirin makan buat diri sendiri, lho. Belum ngomongin–mutusin–mau makan apa–sama orang lain 🙂 dan ini ruibet pengin makan ayam, si doi bosen sama ayam. Kita pengin makan nasi padang, si doi lagi diet. Kita ngajak makan bakmi, tapi doi katanya udah makan bakmi seminggu yang lalu jadi pengin makan yang ditanya “yauda maunya makan apa?”, jawabnya malah “terserah.” Hassssh bukannya berangkat cari makan, topik ini seringnya bikin orang malah berantem. Eh, masih mending kalau cuman berantem, gimana kalau gara-gara saking laparnya, mereka malah saling gigit satu sama lain. Jebul malah jadi kanibal gara-gara nggak kuat kelaparan karena kelamaan mutusin mau makan saya kasih tahu ada yang lebih horror lagi dari–mutusin–mau makan apa–sama orang lain. Yaitu

. mutusin–mau makan apa–sama orang lain–yang kalau makan suka pilih-pilih!!1!Diajak makan seafood, nggak suka. Diajak makan tongseng nggak suka. Ditawarin pilihan makan yang lain juga bilangnya nggak suka. Eh pas ditanya sukanya makan apa, jawabnya bosen makan yang sama terus, pengin coba makan yang lain. Hasssshhhh, berfotosintesis aja sana mb~Dan anehnya, meskipun kita berhadapan dengan pertanyaan ini hampir setiap hari, kita masih aja suka bingung dan mikir lama kalau ditanya mau makan apa. Padahal nih ya, ini tuh masih level keputusan sederhana yang dampaknya nggak terlalu signifikan sama sedih saya. Kalau mutusin mau makan apa aja kita nggak bisa, gimana caranya mutusin pilihan hidup yang lebih besar kayak di masa depan mau kerja apa, mau nikah sama siapa, dan mau menyelamatkan dunia dengan cara apa
Tapi jangan terlalu khawatir, ternyata eh ternyata, susah nentuin mau makan apa adalah sifat yang sangat manusiawi. Yhaa, betul. Ini dirasakan semua ini disebutnya “Choice Overload” yaitu sebuah keadaan di mana otak kesulitan bikin keputusan saat dihadapkan kepada banyak tahu nggak kenapa otak mikir lama ketika memutuskan mau makan apa?Proses berpikir yang cukup lama ternyata bentuk kehati-hatian otak agar tidak salah mengambil keputusan yaitu memilih dia sebagai pacarmu makanan yang ternyata nggak enak dan bikin kita nggak sangat berhati-hati karena dia tahu betul kalau apa yang kita makan akan mempengaruhi perasaan kita. Good food, good mood lhaaa~Makanya ketika kita salah memutuskan mau makan apa, biasanya kita akan terus menyesalinya sampai waktu yang cukup jangan heran ketika ada sebagian orang yang lebih suka cari aman dengan bilang “terserah” ketika diminta memutuskan untuk makan apa. Alih-alih menyampaikan apa yang mereka inginkan, mereka malah sungkan atau takut apa yang mereka pilih nggak sesuai dengan apa yang orang lain yang kocak adalah, orang yang diterserahin–yang harus bikin keputusan mau makan apa–seringkali juga punya perasaan yang sama. Akhirnya ya cuman bisa lempar-lemparan “terserah”. Ya gitu aja terus sampai negara api gimana dong biar nggak bingung ketika harus memutuskan mau makan apa?Tenang, Saya punya tiga saran untuk bikin list makanan yg disukai apa, makanan yang nggak disukai apa. Lalu–ketika makan dengan orang lain–suruh mereka pilih dari list makanan yang kamu ini cara yang agak susah. Tapi cara ini menjamin kalian menikmati makanan yang akan kalian makan nggak peduli makanannya apa. Yang perlu kalian lakukan hanya baru makan ketika sudah benar-benar lapar yang literally benar-benar lapar banget. Kan makan pas lapar, makanan apa pun rasanya bakal enak nggak harus nunggu lapar, nggak harus nunggu kaya, dan ada jaminan kalau rasa makanannya udah pasti enak, bikin kenyang, dan masaknya gampang. Iya! Kalau bingung mau makan apa, makan indomie aja!Terakhir diperbarui pada 13 Februari 2019 oleh Nia Lavinia

1EQXkD.
  • s806k8g3vm.pages.dev/309
  • s806k8g3vm.pages.dev/81
  • s806k8g3vm.pages.dev/21
  • s806k8g3vm.pages.dev/121
  • s806k8g3vm.pages.dev/350
  • s806k8g3vm.pages.dev/394
  • s806k8g3vm.pages.dev/44
  • s806k8g3vm.pages.dev/71
  • s806k8g3vm.pages.dev/10
  • saya baru menyadari bahwa apa yang saya makan berasal dari