Post Views 2,273 Melanjutkan cerita saya mengenai perjalanan menuju Masohi, kali ini khusus mengenai pengalaman naik kapal cepat. Kapal yang kami naiki adalah Express Bahari 1E dengan rute pelabuhan Tulehu di Ambon menuju pelabuhan Amahai di Masohi. Bagi yang belum membaca tulisan saya sebelumnya, dan belum pernah dengar nama Masohi, perlu diketahui Masohi ini adalah ibukota kabupaten Maluku Tengah. Lokasinya ada di pulau Seram. Jarak kedua pelabuhan ini sekitar 74 km. Perkiraan rute Pelabuhan Tulehu menuju Pelabuhan Amahai Pintu masuk pelabuhan tulehu Ada dua jenis kapal yang melayani rute Ambon menuju Masohi. Kapal cepat untuk angkutan orang dan kapal feri untuk angkutan barang. Dengan menggunakan kapal cepat, waktu yang dibutuhkan antara 2 – 2,5 jam, menempuh rute pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Amahai. Jam keberangkatan setiap hari pukul dan WITA. Sementara kalau menggunakan kapal feri waktu tempuhnya antara 4 – 5 jam, menempuh rute pelabuhan Tulehu menuju pelabuhan Ina Marina. Harga Tiket Kapal Express Bahari 1E Rute Tulehu – Amahai Tempat penjualan tikel kapal cepat Express Bahari 1E berada di sebuah ruko di luar area pelabuhan Tulehu. Jadi kemarin itu, sopir yang mengantar kami menghentikan kendaraan di sebuah bangunan ruko, lalu memberi tahu kami untuk membeli tiket terlebih dahulu di situ. Jaraknya sekitar 200 meter dari pintu masuk area pelabuhan Tulehu. Di depan meja yang digunakan untuk pembelian tiket, tertempel keterangan mengenai harga tiket kapal. Harga kapal cepat rute Tulehu – Amahai untuk kelas eksekutif 148 ribu, VIP 330 ribu dan VVIP 355 ribu. Harga tiket ini berlaku mulai 5 September 2022, jadi sejak adanya kenaikan harga BBM tahun ini. Tak ada kursi untuk kelas ekonomi! Bendahara di kantor sudah wanti-wanti untuk selalu menggunakan alat transportasi kelas ekonomi kalau kami bepergian dalam rangka menjalankan tugas negara. Berhubung kapalnya nggak ada kelas ekonomi, saya foto saja daftar harga tiketnya dan saya kirimkan pada bagian keuangan di kantor. Kami lalu disarankan untuk pakai yang kelas eksekutif. Sampai depan kasir loket, saya sodorkan KTP karena untuk pertanggungjawaban ke kantor. Jadi nama di tiket mesti sesuai nama di KTP. Petugasnya menanyakan apakah untuk keperluan dinas, saya pun mengangguk mengiyakan. Lalu petugasnya menyambung lagi, bahwa biasanya kalau untuk keperluan dinas, pakai yang kelas VIP. Tapi karena kata bagian keuangan suruh pakai yang eksekutif, saya tetap beli tiket kelas eksekutif. Tak lupa minta tempat duduk di dekat jendela. Tiket kapal Express Bahari 1E Kondisi Ruang Tunggu Pelabuhan Tulehu Sudah punya tiket, sudah kenyang makan nasi padang, kami pun lalu menuju ke ruang tunggu penumpang di pelabuhan Amahai. Ruang tunggu bagian luar terdapat dua deret kursi memanjang, banyak sekali pedagang asongan yang menawarkan dagangan. Nasi bungkus, aneka keripik, minuman, biskuit dan jajanan lain. Saya perhatikan ibu-ibu semua, tak ada lelakinya. Suara lantang menawarkan dagangannya. Sesekali menyapa “Keripiknya kakak….” sambil menyodorkan dagangannya. Ruang tunggu penumpang Ruang tunggu di bagian luar ini panas, dan bising sekali dengan suara para penjual, tak ada kursi kosong pula. Semua kursi sudah ada yang menduduki. Jadi kami memutuskan untuk masuk ruang tunggu di bagian dalam. Bagitu membuka pintu ke ruang tunggu bagian dalam, saya temui mesin pemindai orang dan juga barang. Tapi tak ada petugas yang berjaga. Saya tengok kanan kiri sambil bersiap melepas tas ransel dalam gendongan untuk dimasukkan ke pemindai barang, tapi urung saya lakukan. Nampak ada penumpang yang langsung jalan saya melewati mesin pemindai tanpa melepas barang bawaannya. Saya pun mengikuti. Ternyata mesin pemindai itu tak difungsikan. Ruang tunggu bagian dalam ini nyaman. Ruangan ber AC dan tak ada bising suara para pedagang. Tempat duduk yang tersedia juga banyak, malah banyak yang kosong saat kami masuk. Dan tetap kosong sampai kami bersiap untuk naik ke kapal. Saat di ruang tunggu ini ada petugas yang melakukan pemeriksaan dengan memindai barcode di tiket yang kami pegang. Setelah itu meminta kami untuk menyimpan tiket dengan baik karena akan ada pemeriksaan lagi di atas kapal. Saatnya Masuk ke Kapal Waktu sudah menunjukkan pukul kami berdua memutuskan untuk naik ke kapal. Di depan pintu masuk ke kapal, terdapat beberapa pedagang yang menggelar dagangannya. Sebelum naik kapal, tak lupa berfoto dulu. Agak takut saya saat akan masuk ke lambung kapal. Takut kepeleset dan nyemplung, karena penghubung dari dermaga ke dalam kapal hanyalah dua papan kayu saja. Ada dua petugas di sisi kanan kiri kedua papan kayu, siap membantu para penumpang untuk masuk ke dalam kapal. “Awas kepala kakak!” Berulangkali terdengar suara perempuan mengingatkan dari arah dalam kapal. Tapi saya nggak ngeh. Saya meniti kedua papan kayu, dengan berpegangan tangan pada petugas yang membantu, dan lalu “dug!” kepala saya terantuk bagian atas pintu kapal. Untung nggak terlalu keras, jadi sakitnya segera hilang. Para pedagang sudah siap menyambut begitu menginjakkan kaki di kapal Jadi kalau mau masuk kapal ini, karena posisi pintu masuk lebih rendah dibanding dermaga, dan papan kayu itu menurun, memang badan mesti membungkuk. Kalau badan tak membungkuk, kejadian deh kayak saya tadi, jidat kejedug bagian atas pintu. Kelas Eksekutif dalam Kapal Menginjakkan kaki di kapal, disambut mbak-mbak yang menanyakan nomor kursi. Setelah saya beritahu, dia menunjukkan kursi saya. Tadinya saya kira, mbak-mbak tuh petugas dalam kapal, ternyata pedagang asongan. Jadi di dalam kapal ini pun ada banyak sekali pedagang asongan yang masuk. Silih berganti menghampiri, menawarkan dagangan. Karena perut sudah kenyang, sudah punya persediaan air minum, kami nggak tergoda dengan penawaran mereka. Oh iya, kelas eksekutif yang ini posisinya ada di satu lantai dengan pintu masuk tadi. Tempat duduknya nyaman, kayak tempat duduk di bus. Satu deret ada 11 tempat duduk terbagi menjadi 3 bagian, terpisah 2 buah lorong. Ada kursi di tepi dan 5 kursi di tengah. Sudah tertera angka di setiap kursi, jadi memudahkan penumpang untuk mencari tempat duduk sesuai yang tertera di tiketnya. Di bagian atas sisi kanan kiri terdapat banyak sekali pelampung terlipat rapi. Saya berharap pelampung itu akan tetap tersimpan rapi di atas, tanpa pernah digunakan. Kursi penumpang kelas eksekutif Ada empat pendingin ruangan, dia di depan sisi kanan dan kiri serta dua di belakang. Satu toilet di bagian belakang. Saya nggak masuk ke toilet disini, jadi nggak tahu bagaimana kondisi di dalamnya. Yang bikin nggak nyaman adalah banyaknya pedagang yang ada di dalam. Lalu saat saya turun, mendapati banyak sekali sampah berserakan. Saya amati emang nggak ada tempat sampah sih, jadi memang butuh kesadaran para penumpang untuk membawa serta sampahnya saat turun. Karena ini pengalaman pertama naik kapal, dan saya duduk di sisi yang ada jendelanya, jadinya antusias melihat ke luar saat kapal mulai berjalan. Buih yang tercipta karena air yang terterpa badan kapal yang melaju, riak-riak air laut. Pepohonan di daratan di kejauhan, deretan rumah penduduk nampak dari laut. Kadang juga tak nampak daratan sepanjang mata memandang, hanya air laut yang tenang, nampak kayak hamparan lantai yang baru dilapisi semen. Ini sebagian obyek yang sempat saya jepret dari balik jendela kaca saat kapal melaju. Indahnya air laut yang tenang Kapal laut di kejauhan Berpapasan dengan kapal lain Buih air laut Balik dan Beli Tiket VIP Dua hari saja saya melaksanakan tugas di Masohi, lalu bersiap untuk kembali ke Malang. Dari Masohi ke Ambon kami naik kapal yang jadwal pagi, yaitu pukul WITA. Masih dengan kapal Express Bahari 1E juga, tapi kali ini kami pilih beli tiket kelas VIP. Nggak apa-apa kalau memang nggak diganti sama bagian keuangan, yang penting kami dapat pengalaman berharga. Jadi saat berangkat itu, kami amati bahwa kelas VIP tempat duduknya satu lantai di atas kelas eksekutif. Jadi kami yakin pemandangannya bisa lebih bagus di banding di kelas eksekutif yang posisinya di bawah. Senengnya pegang tiket VIP Kelas VIP ini kursinya lebih lapang dan nyaman di banding kelas eksekutif, dalam satu deret hanya ada 6 kursi. Ada 1 lorong di tengah sebagai pemisah antar 3 kursi. Sudah ada nomor kursi di setiap kursi, jadi penumpang bisa dengan mudah menemukan kursinya masing-masing sesuai yang tertera di tiketnya. Lantai kapal dilapisi karpet. Ruangannya bersih. Sayangnya, saat saya turun masih terlihat ada sampah yang ditinggal di kursi. Emang sih nggak dibuang sembarangan ke lantai kayak di kelas eksekutif, tapi tetap aja salah kan ya. Ruang VIP Kapal express bahari 1E Saat masuk ruang VIP ini belum ada penumpang selain kami berdua. Dan sampai kapal berangkat, kursi-kursi di ruang VIP terisi tak sampai setengahnya. Tapi sebelum kapal berangkat, tetap ada juga pedagang asongan yang masuk, walau tak seramai di ruang eksekutif. Ada 4 pendingin ruangan juga, dua di depan dan dua di belakang. Satu toilet di belakang. Toiletnya bersih, Stok air tawar juga banyak, sayangnya tak ada tissue. Ada tempat tissuenya, sementara tissuenya tak tersedia. Dan benar saja, dari ruang VIP ini kami bisa mendapat pemandangan yang lebih bagus, karena posisinya lebih tinggi. Inilah sebagian hasil jepretan dari balik jendela kapal. Kapal laut Air laut yang tenang Kapal laut lain di kejauhan Kapal-kapal penangkap ikan Rumah nelayan penangkap ikan Tol laut parkir di pelabuhan Amahai Masuk Ruang Nakhoda Kapal Express Bahari 1E Ruang VIP di kapal express bahari 1E ini tepat berada di belakang ruang nakhoda. Ada beberapa petugas yang keluar masuk ruang ini. Di pintu tertulis ada larangan bagi penumpang untuk masuk ruang nakhoda. Padahal saya penasaran banget pengen bisa masuk dan lihat kondisi di sana. yakin juga pemandangannya pasti bakal lebih bagus. Nah, saat petugas mulai melakukan pemeriksaan tiket, saya beranikan diri untuk bertanya, apakah diperbolehkan masuk ruang nakhoda karena saya baru pertama kali naik kapal dan pengen tahu. Ternyata diperbolehkan. Saya pun segera mengajak rekan saya untuk menuju ruang nakhoda. Ada beberapa petugas di ruang nakhoda, dua orang berdiri di belakang kemudi mengendalikan kapal. Sesekali mengarahkan gerakan kapal dengan memutar kemudi, sesekali menggunakan teropong untuk melihat arah depan. Ada dua pintu di sisi kiri dan kanan ruang nakhoda ini. Pintunya terbuka sehingga angin lumayan kencang sibuk mengobrak-abrik kerudung yang saya pakai. Kondisi di ruang nakhoda Apalagi saat saya bertanya, bolehkah keluar pintu itu dan diiyakan oleh petugas. Apa ya namanya, buritan kali ya. Seneng deh bisa berdiri di situ, melihat lautan lepas dan deretan daratan di kejauhan. Dari posisi ini juga kelihatan air laut yang warnanya berbeda. Kata petugasnya, perbedaan ini menandakan perbedaan kedalaman air laut. Di beberapa bagian yang warna air lautnya berbeda ini, terdapat tiang tinggi. Kata petugas, namanya saaru. Kalau malam akan ada lampu yang menyala dipuncak tiangnya. Ini sebagai pertanda bahwa di sekitar situ air lautnya dangkal, sehingga kapal tak melewati daerah itu. Saaru Di belakang petugas yang mengendalikan kapal, ada tempat untuk duduk. Ada dua petugas yang sedang duduk di situ. Puas terkena angin di buritan, saya pun pindah ke dalam dan duduk di situ, mencoba ngobrol dengan petugasnya. Ngobrol dengan Awak Kapal Express Bahari 1E Sekali berlayar, kapal express bahari 1E ini membawa 14 orang petugas. Kapal berlayar 7 hari seminggu, nggak pernah ada liburnya. Para awak kapal istirahatnya ya di atas kapal saja. Seperti kapal yang saya naiki ini, berangkat dari Amahai pukul sekitar pukul sampai di Tulehu. Nanti pukul akan berangkat lagi menuju Amahai. Bermalam di Amahai dan besoknya berangkat lagi ke Tulehu. Lebaran libur? Nggak. Lebaran maupun Natal nggak ada liburnya, justru penumpang malah ramai di hari raya. Oh iya, sekali jalan, kapal ini bisa mengangkut hingga 300 an penumpang. Para awak kapal bisa mendapat libur 1 hari dalam sebulan, itupun nggak bisa bersama-sama, mesti diatur bergiliran supaya kapal bisa tetap beroperasi. Dalam kondisi hujan deras pun kapal tetap berangkat. Perairan dari Ambon menuju seram ini ombaknya tak terlalu tinggi, jadi tidak membahayakan bagi kapal saat berlayar walau ada hujan angin. Para awak kapal adalah lulusan dari sekolah/akademi pelayaran. Saya dulu suka lho lihatin cowok-cowok mahasiswa akademi pelayaran. Kan badannya bagus-bagus tuh, tinggi tegap dan kekar. Tapi setelah kerja ternyata ya sama aja dengan dibidang pekerjaan lain, ada yang perutnya bertambah volume lemaknya hehehe…Udah kenal rokok pula. Ruang nakhoda ini nggak ada pendingin ruangan. Para awak kapal bebas menghisap rokok di sini. Ternyata, beberapa penumpang yang sudah sering naik kapal ini pun, kalau nggak tahan ingin merokok, mereka perginya ke sini. Menuju buritan lewat ruang nakhoda. Jadinya larangan di pintu masuk ruang ini tuh bisa dilanggar, nyatanya penumpang bisa dan boleh kok masuk ruang nakhoda ini. Asal jangan menganggu nakhoda yang sedang mengemudikan kapal. Bersiap Berlabuh Pelabuhan Tulehu sudah nampak dikejauhan. Pintu di kanan kiri ruang nakhoda pun di tutup, para petugas mulai sibuk mempersiapkan kapal untuk berlabuh. Kami pun kembali menuju ke kursi penumpang. Pelabuhan Tulehu sudah dekat Oh iya, saat menuju ruang nakhoda, barang bawaan kami tinggal begitu saja di kursi. Saya ke ruang nakhoda cuma bawa handphone saja. Alhamdulillah aman, tak ada yang bergeser posisinya. Ada dua CCTV juga sih di ruang VIP ini. Begitu kapal berlabuh, terdengar derap langkah kaki berlari. Rupanya para kuli angkut menawarkan jasa untuk membawakan barang bawaan para penumpang. Banyak yang masih anak-anak juga. Bawaan kami tak banyak, jadi kami tak membutuhkan jasa mereka. Para penjemput di pelabuhan Tulehu Cukup lama kami mengantri untuk keluar. Karena malas berjubel diantrian, kami memilih keluar kapal agak belakangan saja. Alhamdulillah perjalanan berangkat dan pulang Ambon – Masohi berjalan lancar. Pengalaman pertama naik kapal yang saya harap bakal di susul pengalaman kedua ketiga dan seterusnya. Pengen ngerasain naik kapal dengan jarak yang lebih jauh. Selesai nih kisah naik kapalnya. Nantikan cerita selanjutnya tentang kota Masohi ya!
Prakiraancuaca di Indonesia bagian timur, seperti Kota Ambon, Kota Ternate, Kota Manokwari, dan Jayapura, umumnya diramalkan turun hujan dengan intensitas ringan. Berita ini juga telah tayang di judul: BMKG deteksi dua sirkulasi siklonik pemicu hujan di kota besar
Sarana Transportasi laut yang paling diminati masyarakat di Ambon, dan wisatawan yang datang untuk berkunjung ke beberapa objek wisata yang ada di dekat Kota Ambon adalah Kapal Cepat. Rute terdekat yang dapat dijangkau oleh kapal cepat ini adalah Kabupaten Maluku Tengah dengan ibukotanya adalah Masohi. Pelabuhan Kapal Cepat yang berada di pulau Ambon adalah pelabuhan hurnala yang berada di desa tulehu, sedangkan pelabuhan kapal cepat yang berada di Kabupaten Maluku tengah berada di desa Amahai. Jadwal kapal cepat Ambon Tulehu menuju Amahai setiap hari nya ada 2 trip, namun sebelum kami menuliskan jadwal Kapal Cepat tersebut, kami ingin menjelaskan lokasi pelabuhan yang berada di Kota Ambon dan Pelabuhan di AmahaiPelabuhan Hurnala TulehuUntuk menjangkau pelabuhan Hurnala Tulehu, wisatawan ataupun tamu yang baru saja mendarat di Bandara Pattimura dapat menggunakan armada rental mobil ambon dengan sistem drop off yaitu sistem dimana calon penumpang akan dijemput kemudian diantarkan menuju lokasi pelabuhan dimaksud. Jarak antara Bandara Tulehu Menuju Pelabuhan Hurmala Tulehu berkisar 45 km atau sekitar 90 menit perjalanan. Sepanjang perjalanan anda akan menikmati suasana pesisir teluk ambon yang cukup indah dan sejuk dipandang mata. Sekitar 30 menit perjalanan, anda akan melewati salah satu objek wisata yaitu pantai Natsepa yang terkenal juga dengan wisata kulinernya yaitu rujak Natsepa. Setibanya di Pelabuhan Hurnala Tulehu anda diwajibkan membeli tiket penyebrangan kapal cepat Tulehu – Amahai dengan tarif Untuk Kelas Eksekutif, dan Rp. Untuk Kelas VIP dan RP. Untuk Kelas VVIP. Harga ini telah disesuaikan dengan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak dan kenaikan harga tiket penyebrangan ini cukup AmahaiPelabuhan Amahai berada di Kabupaten Maluku Tengah, atau sekitar 15 menit dari ibukota Kabupaten Maluku Tengah di Masohi. Pelabuhan kecil ini menjadi destinasi wisatawan yang hendak menjelajahi Pulau Seram, yang konon katanya luas Pulau Seram adalah seperempat luas dari Pulau Jawa. Banyak Objek Wisata yang dapat anda kunjungi di Pulau Seram, satu dari antara sekian banyak objek wisata yang terkenal adalah Ora Beach, Lokasi ini merupakan salah satu Objek Wisata Unggulan Kabupaten Maluku Tengah yang banyak menyumbangkan Pendapatan Asli Daerah dari banyaknya wisatawan yang Keberangkatan Kapal Cepat Ambon – AmahaiSeperti janji kami diatas, kami akan membahas tentang jadwal keberangkatan Kapal Cepat Ambon menuju Pelabuhan Amahai di Maluku Tengah. Terdapat 2 dua jadwal keberangkatan Ambon – Amahai, yang pertama yaitu Pukul WITUntuk tamu atau wisatawan yang berasal dari Luar Ambon, Jika Anda berencana menyebrang pada pukul WIT, anda harus memilih opsi penerbangan dengan tiba di Ambon yaitu pukul WIT, karena perjalanan anda akan dilanjutkan dengan perjalanan darat yang cukup jauh, sehingga untuk menghindari keterlambatan, dipastikan bahwa anda harus tiba di Pelabuhan Hurnala Tulehu selambat-lambatnya pukul 08,30 WIT, karena Kapal Cepat ini jarang sekali mengenal istilah delayed, sehingga tepat pukul WIT, maka Kapal akan bertolak menuju Amahai dan tiba di pelabuhan Amahai sekitar pukul WIT atau sekitar 90 menit perjalanan WITJika anda mau lebih santai, anda dapat menggunakan opsi kedua yaitu keberangkatan pada pukul WIT atau jam 4 sore, dan akan tiba di Pelabuhan Amahai pada pukul WIT atau pukul setengah enam sore hari. Peru kami jelaskan bahwa pembelian tiket penyebrangan ini masih bersifat konvensional atau belum ada opsi pembelian tiket secara online, sehingga anda harus membelinya sendiri di loket yang telah informasi jadwal kapal Cepat Ambon – Amahai yang dapat anda jadikan pertimbangan dalam menyusun waktu perjalanan yang anda rencanakan sebelum tiba di loaksi wisata atau lokasi pekerjaan.
Jz9Iz1. s806k8g3vm.pages.dev/133s806k8g3vm.pages.dev/373s806k8g3vm.pages.dev/73s806k8g3vm.pages.dev/78s806k8g3vm.pages.dev/4s806k8g3vm.pages.dev/320s806k8g3vm.pages.dev/398s806k8g3vm.pages.dev/84s806k8g3vm.pages.dev/310
jadwal kapal cepat ambon masohi hari ini